Ifulizer (Syaifullah)
Pelukis Aksara
Sabtu, 26 Desember 2015
Jumat, 25 Desember 2015
#KAMPUSFIKSI 14
Beberapa Kerugian
Mengikuti Acara #KampusFiksi
“I walk through the
door with you. The air was cold, but something ‘bout it felt like home
somehow...” Taylor Swift
Berbicara masalah
perjuangan menuju gedung kampus fiksi, agaknya cukup bias jika membandingkannya
dengan teman yang lain. Getar yang harus menempuh perjalanan jauh dari Lombok
menuju Jogja; Uda Firman yang datang dari ranah Minang dan harus minta izin
istrinya demi mengunjungi gedung #KampusFiksi; Mbak Erin yang harus menjadi single untuk sementara—melupakan anak
dan baginda tercintanya di rumah selama beberapa hari; Black dan Latifah
yang harus menyeberangi samudra dari pulau Sumatera menuju Jawa; dan masih
banyak lagi kisah dari mereka yang tak cukup bila diceritakan di sini. Sedangkan
saya? Hanya dari Sleman menuju Bantul—itu pun masih minta dijemput. :D
Rabu, 11 November 2015
SEPERTI SARANMU...
Tercermin
wajah murungku di permukaan air sungai yang menggenang tenang. Hanya ada
beberapa gelombang kecil dari kecipuk ikan yang timbul saat menghirup udara
segar, sembari membuka-tutup mulutnya beberapa kali dari sela rerimbunan
kiambang. Sesekali tanganku dengan iseng menghempaskan batu-batu kecil ke dalam
sungai. Aku amat suka mendengar bunyi dari beradunya batu kecil itu dengan air,
setidaknya bunyi itu lebih baik dari kicauan teman-temanku yang teramat kejam
mengecam orang-orang sepertiku.
“Kau ingat kisah kaum Nabi Luth? Ih,
betapa hinanya kematian mereka,” ucap salah seorang temanku kala itu.
5 Alasan Mengapa ODHA Harus Tetap Survive
never_give_up-1209892 |
Dampak paling buruk dari ODHA adalah tekanan psikis dan emosional yang berujung pada depresi. Tapi, haruskah semua ODHA mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri? Padahal masih ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan ODHA untuk merasa tetap "hidup" di dalam hidupnya, tak peduli seberapa ringkas masa mereka dapat merasakan hidup yang sebenar-benarnya “hidup”.
Berikut Hipwee akan mencoba memaparkan 5 alasan mengapa ODHA harus tetap survive.
Senin, 05 Oktober 2015
Romantisme Pantai Sadranan
Romantisme Pantai Sadranan
Sabtu,
19 September 2015 adalah salah satu hari bersejarah dalam hidup kami. Karena
pada hari itu, kami menjadi seorang “fotografer” yang telah memotret berbagai momen
indah di salah satu pantai di Wonosari. Beberapa lembar hasil potretan itu
mulai terekam jelas di dalam ingatan kami masing-masing. Mulai dari proses
perjalanan yang cukup jauh, deru ombak yang menghempas karang, ingar-bingar
pengunjung pantai, sampai pelepasan sunset
yang tak dapat dideskripsikan dengan kata-kata.
Langganan:
Postingan (Atom)